Lintas.fonetekno.com– Rukun Haji yang Wajib Dilakukan Agar Ibadahnya Sah. Sebagai rukun islam ke-5, Haji merupakan ibadah yang memiliki banyak aturan yang harus dipatuhi agar pelaksanaannya sah.
Aturan ini dibagi menjadi beberapa hal, antara lain Syarat, Kewajiban, dan rukun haji. Itulah sebabnya Haji adalah ibadah yang tidak boleh dilakukan sembarangan.
Karena tidak boleh sembarangan, haji hanya bisa dilakukan oleh umat Islam yang mampu secara materi dan fisik. Setiap muslim yang ingin menunaikan ibadah haji harus mengetahui rukun haji dengan seksama agar pelaksanaannya dapat diterima oleh Allah SWT.
Teman-teman perlu tahu bahwa rukun haji merupakan syarat wajib yang harus dilakukan oleh setiap jamaah. Jika seorang teman tidak melakukan pilar Haji, maka ibadahnya dianggap tidak sah. Oleh karena itu, jamaah biasanya harus mendapatkan bekal sebelum pergi ke Tanah Suci.
- Baca Manga Bocil Ikura De Kaemasu Ka
- Cara Download Nobita FF Mod Apk
- Mengetahui Coin yang Bagus untuk Investasi Crypto Yaitu Coin Holochain
- Link Baca Manga Wind Breaker Chapter 381
- Li Chang Viral Scandal Video On Twitter
Ketentuan tersebut biasanya diperoleh saat melaksanakan haji manasik, yaitu demonstrasi Pelaksanaan Haji sesuai dengan rukun haji.
Dalam kegiatan manasik haji, calon jamaah akan dilatih tentang Tata Cara Pelaksanaan Haji sesuai dengan kondisi, kewajiban, dan rukun haji. Lantas, apa saja rukun haji yang perlu diketahui teman-teman? Mari kita bahas di artikel ini, yup!
Rukun haji yang wajib dilakukan oleh jamaah haji
Berikut adalah beberapa rukun haji yang wajib dilakukan oleh jamaah selama pelaksanaan ibadah ke Tanah Suci, antara lain:
Ihram
Pilar pertama Haji adalah ihram. Apa yang dimaksud dengan berihram adalah keadaan suci yang menandai awal dari ritual haji untuk setiap jamaah. Pilar Ihram Haji ini diawali dengan Membaca Niat mengenakan pakaian ihram sebagai penutup aurat dan menjaga kebersihan.
Ihram, yang merupakan pilar Haji, dibedakan dari ihram laki-laki dan ihram perempuan. Pakaian Ihram untuk pria terdiri dari dua lebar kain yang dikenakan dengan mengikat di bagian bawah dan dimasukkan ke dalam tubuh.
Bagi wanita, cukup memakai pakaian biasa yang bersih dan tidak menutupi wajah dan telapak tangan mereka.
Wukuf di padang Arafah
Pilar Haji berikutnya adalah wukuf di Arafah. Wukuf adalah inti dari proses pelaksanaan Haji, waktu di mana semua jamaah berkumpul di Padang Arafah untuk beribadah secara optimal.
Waktu wukuf dimulai ketika jatuhnya matahari (masuknya waktu Zuhur) pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga fajar keesokan harinya, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Tawaf Ifadha
Thawaf adalah pilar ketiga Haji yang harus dilakukan setelah berihram dan wukuf di Arafah. Tawaf adalah ritual berjalan di sekitar Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Tawaf Ifadha dilakukan setelah para jamaah berada di Mina untuk melempar jumrah, kemudian kembali ke Mekkah.
Sa’i
Sa’i dalam rukun haji adalah kegiatan berjalan atau berlari bolak-balik sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa ke Marwah, begitu pula sebaliknya. Namun, bagi jamaah yang sakit atau tidak kuat berjalan, diperbolehkan untuk melakukan pilar ini haji menggunakan kursi roda mereka sendiri atau bantuan yang diberikan oleh Masjidil Haram.
Ketika melintasi daerah antara bukit Shafa dan Marwah, jamaah laki-laki disunat untuk lari kecil. Bagi wanita, disarankan untuk berjalan cepat.
Tahallul
Setelah melakukan Sa’i, jamaah haji melakukan pilar Haji berikutnya, yaitu tahallul. Yang dimaksud dengan tahallul adalah memotong rambut.
Untuk pria, setidaknya memotong tiga helai rambut, sedangkan untuk wanita jamaah hanya memotong ujung rambut mereka, setidaknya tiga lembar juga.
Jika Anda telah melakukan pilar ini haji, maka segala macam larangan dalam periode ihram diperbolehkan atau diperbolehkan (tahallul). Setelah ini, para peziarah diizinkan untuk mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa.
Tertib
Pilar Haji yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah tertib. Artinya, semua rukun haji dan umrah harus dilakukan secara tertib atau berurutan, seperti dijelaskan di atas.
Itulah beberapa rukun haji yang perlu diketahui teman-teman. Mungkin di antara para sahabat ada yang bertanya-tanya, apa perbedaan antara rukun haji dan rukun umrah? Apakah kedua doa ini memiliki perbedaan lain?
Jika Haji mencakup 6 pilar, sedangkan umrah hanya 5 pilar. Saat melakukan Umrah, jamaah tidak perlu melakukan wukuf di padang Arafah seperti saat pelaksanaan haji. Sebab, kegiatan wukuf di padang Arafah hanya dikhususkan oleh jamaah sesuai dengan syariat Islam.
Selain mengacu pada pilar, Haji dan Umrah juga memiliki beberapa perbedaan lain yang penting untuk dipahami. Perbedaan antara kedua layanan ini dapat dibagi menjadi beberapa hal, termasuk perbedaan hukum, Waktu Pelaksanaan, tempat pelaksanaan, jumlah jamaah, dan biaya.
Seperti yang Anda tahu, untuk melakukan Haji, Kita biasanya harus menunggu sampai bertahun-tahun untuk pergi ke Tanah Suci.
Hal ini karena untuk ziarah, kita memiliki sejumlah porsi masing-masing yang menentukan tanggal keberangkatan ke Tanah Suci.
Itu sebabnya, tidak sedikit orang yang ingin beribadah umrah terlebih dahulu sebelum ada kesempatan untuk Haji. Apalagi umrah tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk melaksanakan ibadah ke Tanah Suci.
Bahkan, teman-teman juga dapat dengan mudah pergi ke Tanah Suci untuk melakukan umrah. Sebab, ada banyak kemudahan yang bisa didapatkan teman jika ingin pergi ke umroh, termasuk proses pembiayaannya. Teman-teman bisa memanfaatkan paket umroh Pembiayaan Syariah yang disediakan oleh Lembaga Keuangan, salah satunya Adira Finance.
Produk pembiayaan umroh Syariah ini merupakan salah satu produk unggulan Adira Finance yang memudahkan calon jamaah umroh untuk bisa pergi ke Baitullah tanpa harus menunggu akumulasi uang tunai atau tabungan terlebih dahulu.
Teman-teman tidak perlu khawatir dengan layanan pembiayaan umroh Syariah ini karena menggunakan kontrak murabahah sesuai dengan prinsip syariah Islam.
Kontrak murabahah adalah jenis transaksi jual beli dengan mengkonfirmasikan harga perolehan dan margin keuntungan kepada pembeli. Keuntungan ini diperoleh dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Teman-teman yang menggunakan pembiayaan umroh Syariah bisa langsung berangkat dengan berbagai jenis paket yang tersedia dari puluhan Perjalanan Umroh Terpercaya.
Program syariah ini cukup terjangkau karena pembayarannya dilakukan secara mencicil atau mencicil sesuai dengan tenor yang telah ditentukan. Jaminannya juga menggunakan kendaraan BPKB, baik itu motor atau mobil, agar teman-teman tetap bisa menggunakan kendaraan tersebut.
Oleh karena itu, layanan pembiayaan umroh Syariah ini bisa menjadi pilihan tepat bagi teman-teman yang ingin melaksanakan ibadah umroh dengan mudah dan tanpa harus menunggu lama untuk mendapatkan biayanya.